Kehidupan dapat diibaratkan sebuah perjalan dan pasti ada penghujung atau akhir. Sesuai kodrat yang sudah ditentukan, perjalan hidup telah digariskan, dan setiap individu memiliki perjalanan yang berbeda-beda, bias saja jalan yang dilalui panjang dan lama, atau sebaliknya perjalan yang terlalu singkat dan tak seberapa lama segera berakhir. Menjadi sebuah rahasia dan hanya Tuhan yang yang tahu bentuk dari masing-masing jalan yang akan dilalui makhluknya, bilamana dan saat bagaimana mahkluknya akan sampai di ujung perjalanan.
Awalnya tidak ada indikasi yang menghawatirkan dari kondisi kesehatan anak kami, I Putu Wijaya, anggapan kami hanya gejala umum karena perubahan cuaca yang sedikit ekstrim, cuaca panas terik yang kemudian berubah hujan dan umumnya yang banyak dialami masyarakat, suhu badan panas, radang tenggorokan dan sakit kepala. Sebagai dokter/pelaksana medis, kami tidak terlalu menganggap serius kondisi ini, perawatan biasa kami lakukan di rumah dan siberi obat biasa saja. Hingga beberapa hari – lebih kurang 2 hari -, ternyata kondisi anak kami tidak mengalami perubahan kearah positif, dan segera saja kami bawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan yang lebih intensif. Hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh pihak rumah sakit Puri Raharja sungguh mengejutkan kami, anak kami menderita kanker otak. Selama 2 minggu anak kami menjalani perawatan intensif, dan agak menggembirakan terlihat kondisi kesehatannya mengalami kemajuan yang lebih baik, dan hingga akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah.
Selanjutnya:
Read more...